Nama Nelson Mandela sudah tidak asing lagi ditelinga seluruh warga di dunia. Hal ini dikarenakan dirinya yang terpilih menjadi salah satu peraih Nobel Perdamaian oleh Komite Nobel Norwegia atas upaya terbesar dan terbaiknya dalam mempererat persaudaraan antar bangsa.
Sosok Nelson semakin dikenal karena menjadi orang Afrika Selatan berkulit hitam pertama yang terpilih menjadi presiden melalui pemilihan keterwakilan penuh pada sebuah pemilu multiras.
Kala itu, sistem pemerintahan yang dijalankannya fokus terhadap penghapusan pengaruh apartheid dengan memberantas rasisme, kemiskinan dan kesenjangan, dan mendorong rekonsiliasi rasial.
Sebelum menjabat sebagai presiden Afrika Selatan, Nelson yang pernah belajar hukum di Fort Hare University dan University of Witwatersrand, memilih menetap di Johannesburg dan justru terlibat dalam politik antikolonial yang kemudian bergabung dengan Kongres Nasional Afrika (ANC), serta menjadi pendiri Liga Pemuda ANC.
Disaat kaum nasionalis Afrikaner dan Partai Nasional berkuasa pada tahun 1948, kemudian menerapkan kebijakan apartheid, popularitas Mandela melejit di Defiance Campaign ANC tahun 1952. Dari tahun 1991 hingga 1997, ia terpilih menjadi Presiden Kongres Nasional Afrika (ANC).
Sebagai seorang pengacara, Mandela kerap ditahan karena melakukan ativitas mengasut dan posisinya sebagai kutua ANC. Ia diadili di Pengadilan Penghianatan di tahun 1956 sampai 1961. Meski telah sampai ke pengadilan, ia akhirnya dinyatakan tidak bersalah.
Nelson pernah menjalani masa kurungan selama 27 tahun di Pulau Robben, di Penjara PollSmoor dan Penjara Victor Verster. Saat itu, ia dan partai Komunis Afrika Selatan melakukan unjuk rasa tanpa kekerasan dan mendirikan militant Umkhonto we Sizwe (MK) tahun 1961.
Ia juga diketahui memimpin kampanye pengeboman kepada target-target pemerintaha. Oleh karena inilah dia akhirnya dituduh dan ditahan dengan alasan melakukan sabotase yang kemudian bersekongkol menggulingkan pemerintaha di tahun 1962.
Presiden Afrika Selatan ini kemudian dibebaskan pada tahun 1990 setelah adanya Kampanye Internasional yang menuntut pembebasannya.
Setelah itu ia menerbitkan autobiografi, lalu bernegosiasi dengan Presiden F.W. de Klerk untuk mengahpus apartheid dan melaksanakan pemilu multiras tahun 1994. Dari sinilah dia terpilih menjadi presiden Afrika Selatan, dengan membentuk Pemerintahan Persatuan Nasional.
Sebagai presiden terpilih, ia kemudian menyusun konstitusi baru, membentuk Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi yang bertujuan untuk menyelidiki pelanggaran-pelanggaran HAM dipemerintahan sebelumnya.
Tidak sampai disitu, Ia juga memperkenalkan kebijakan reformasi lahan, pemberantasan kemiskinan, dan perluasan cakupan layanan kesehatan.
Di akhir jabatannya sebagai presiden, ia menolak untuk menjabat kedua kalinya. Nelson memilih jalan sebagai negarawan ulung yang fokus terhadap aktivitas amal dalam memberantas kemiskinan dan HIV/AIDS melalui Nelson Mandela Foundation.
Semua kontroversi yang diciptakannya, sempat memberi kesan buruk terhadap namanya. Para politikus sayap kanan menyebut ia seorang teroris dan simpatisan komunis. Berbanding terbalik dengan pengakuan internasional, menyebutkan Nelson memiliki sikap antikolonial dan antiapartheidnya, serta menerima lebih dari 250 penghargaan, termasuk Hadiah Perdamaian Nobel 1993, Medali Kebebasan Presiden Amerika Serikat, dan Order of Lenin dari Uni Soviet.
Berkat semua pencapaian yang diraihnya, hingga kini Nelson Mandela dikenal dengan nama Klan Xhosa, dan dijuluki Bapak Bangsa.
Biografi Nelson Mandela
Lahir di Mvezo, Afrika Selatan, 18 Juli 1918, Nelson Rolihlahla Mandela merupakan putra dari pasangan Nkosi Mphakanyiswa Gadla Mandela dan Nonqaphi Nosekeni.
Ayah Nelson Mandela adalah seorang penasihat utama Pejabat Raja rakyat Thembu, Jongintaba Dalindyebo. Ia pernah menempuh pendidikan di sekolah dasar di Qunu. Kemudian melanjut menyelesaikan Sertifikat Juniornya di Clarkebury Boarding Institue, lalu ke Healdtown.
Ia juga melanjutkan studinya di beberapa Universitas, seperti di University College of Fort Hare, University of the Witwatersrand, University of London External System, dan University of South Africa.
Nelson Mandela, tercatat telah menikah sebanyak tiga kali. Yang pertama dengan Evelyn Ntoko Mase dari tahun 1944 sampai 1957. Lalu dengan Winnie Madikizela pada tahun 1958 hingga 1996 dan yang terakhir Graça Machel sejak 1998 hingga akhir hayatnya di tahun 2013.
Dari hasil pernikahannya tersebut, ia memiliki anak yang cukup banyak dari ibu yang berbeda, yakni Madiba Thembekile, Makgatho Lewanika, Makaziwe, Maki, Zenani, dan Zindziswa.
Nah, itulah biografi singkat dan perjalanan karir Nelson dari muda hingga akhirnya menjadi seorang presiden di Afrika Selatan.
0 Komentar