Pertemuan yang berlangsung selama tujuh hari itu menghasilkan beberapa keputusan, di antaranya memajukan kerja sama antar negara Asia-Afrika di bidang sosial, ekonomi, dan kebudayaan, membantu perjuangan melawan imperialisme, serta menjunjung tinggi keberadaan hak asasi manusia, serta ikut serta dalam menciptakan perdamaian dunia.
Hasil dari pertemuan tersebut juga mengeluarkan sebuah Deklarasi yang berisi:
1. Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serta asas-asas yang termuat di dalam piagam PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa)
2. Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa
3. Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa, besar maupun kecil
4. Tidak melakukan intervensi atau campur tangan dalam soalan-soalan dalam negeri negara lain
5. Menghormati hak-hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri secara sendirian ataupun kolektif yang sesuai dengan Piagam PBB
6. Tidak menggunakan peraturan-peraturan dari pertahanan kolektif untuk bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara besar dan tidak melakukannya terhadap negara lain
7. Tidak melakukan tindakan-tindakan ataupun ancaman agresi maupun penggunaan kekerasan terhadap integritas wilayah maupun kemerdekaan politik suatu negara
8. Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai, seperti perundingan, persetujuan, arbitrasi (penyelesaian masalah hukum) , ataupun cara damai lainnya, menurut pilihan pihak-pihak yang bersangkutan sesuai dengan Piagam PBB
9. Memajukan kepentingan bersama dan kerjasama
10. Menghormati hukum dan kewajiban–kewajiban internasional
Pada pertemuan kedua di Bandung dan Jakarta, dari tanggal 19 – 24 April 2005 diadakan untuk memperingati lima puluh tahun berdirinya KAA sejak pertemuan yang pertama.
Kala itu, pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Sekjen PBB, Kofi Annan, Perdana Menteri Jepang, Junichiro Koizumi, Presiden Tiongkok, Hu Jintao, Presiden Pakistan, Pervez Musharraf, Presiden Afganistan, Hamid Karzai, Perdana Menteri Malaysia, Abdullah Ahmad Badawi, Sultan Brunei, Hassanal Bolkiah dan Presiden Afrika Selatan, Thabo Mbeki ikut hadir di Bandung dalam pertemuan itu.
Hasil dari pertemuan tersebut adalah menghasilkan New Asian-African Strategic Partnership (NAASP), Kemitraan Strategis Baru Asia-Afrika, yang diharapkan dapat membawa Asia danAfrika menuju masa depan yang lebih baik.
Dan pertemuan ketiga yang berlangsung di tanggal 19 – 23 April 2015 dilaksanakan masih didua kota yang sama, yakni Jakarta dan Bandung (24 April 2015).
Agenda pertemuan KAA kali ini berupa "Asia-Africa Business Summit" dan "Asia-Africa Carnival". Saat itu KTT Asia – Afrika ini diikuti oleh 89 kepala pemerintahan dari 109 negara di kawasan Asia dan Afrika. Dan terdapat 17 negara pengamat dan 20 organisasi internasional, dan 1.426 perwakilan media domestik dan asing.
Untuk hasil dari Konferensi Asia Afrika yang ketiga ini berisi 3 dokumen, yakni Pesan Bandung (Bandung Message), Deklarasi Penguatan Kemitraan Strategis Baru Asia Afrika (NAASP) dan Deklarasi kemerdekaan Palestina.
Daftar Negara Anggota Konferensi Asia Afrika
1. Afganistan
2. Arab Saudi
3. Myanmar
4. Sri Lanka
5. Republik Rakyat Tiongkok
6. Etopia
7. India
8. Indonesia
9. Irak
10. Iran
11. Jepang
12. Kamboja
13. Laos
14. Templat:Country data LEB
15. Liberia
16. Libya
17. Mesir
18. Nepal
19. Pakistan
20. Filipina
21. Siprus
22. Republik Sudan
23. Suriah
24. Thailand
25. Turki
26. Republik Demokratik Vietnam
27. Negara Vietnam (Republik Vietnam)
28. Kerajaan Mutawakkilīyah Yaman
29. Yordania
0 Komentar