Erick Thohir merupakan salah satu sosok berpengaruh di Indonesia. Kesuksesan yang dicapai pada usia muda, membuatnya dianggap sebagai tokoh inspiratif patut anak muda ikuti jejaknya.
Hal paling membanggakan dari perjalanan karirnya menjadi Menteri BUMN (Badan Usaha Milik Negara) ke 9.
Kehidupan awal dan Pendidikan
Erick Thohir lahir di Jakarta, Indonesia, pada 30 Mei 1970 adalah seorang pengusaha asal Indonesia dan merupakan salah satu pendiri Mahaka Media dan pemilik klub sepak bola Italia, Inter Milan. Ia menjadi terkenal karena aktivitas bisnisnya di bidang olahraga.
Erick adalah anak dari Teddy Thohir, salah satu pemilik (co-owner) dari grup Astra International bersama William Soeryadjaya. Saudaranya, Garibaldi "Boy" Thohir, adalah seorang bankir investasi. Ia juga memiliki kakak perempuan bernama Rika. Tohir kecil turut membantu bisnis keluarga.
Pada tahun 1993 Erick lulus program Master untuk Administrasi Bisnis (Master of Business Administration) dari Universitas Nasional California, Amerika Serikat, sebelumnya gelar sarjananya (Bachelor of Arts) diperoleh dari Glendale University.
Baca : Niat Sholat Jumat
Awal Karier
Sekembalinya ke Indonesia, bersama Callista Arum , Muhammad Lutfi, Wisnu Wardhana dan R. Harry Zulnardy, ia mendirikan Mahaka Group. Perusahaan ini membeli Republika pada tahun 2001 saat berada di ambang kebangkrutan. Karena belum berpengalaman di bisnis media, ia mendapat bimbingan dari ayahnya serta Jakob Oetama dari Kompas dan Dahlan Iskan dari Jawa Pos.
Erick menjadi Presiden Direktur PT Mahaka Media hingga 30 Juni 2008, ia kemudian menjabat sebagai komisioner sejak Juni 2010 hingga kini.
Mahaka Group berhasil menguasai majalah a+, Golf Digest, dan Parents Indonesia. Untuk bisnis surat kabar, perusahaan ini memiliki surat kabar Republika dan Sin Chew Indonesia. Mahaka Group juga melebarkan sayapnya di bisnis stasiun TV dan radio seperti JakTV, FeMale Radio, stasiun radio GEN 98.7 FM, dan Prambors FM.
Bisnis di klub olahraga
Erick Thohir memiliki minat yang tinggi pada olahraga khususnya basket. Dari kegemarannya itu, Erick pernah menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PERBASI) periode 2006–2010 dan menjabat sebagai Presiden Asosiasi Bola Basket Asia Tenggara (SEABA) selama dua periode yakni 2006–2010 dan 2010–2014.
Baca : Tata Cara Sholat Taubat
Selain itu, dia menjadi orang Asia pertama yang memiliki klub National Basketball Association (NBA) dengan membeli saham Philadelphia 76ers. Dalam klub bola basket di Indonesia, Erick memiliki dua klub yakni Satria Muda Britama dan Indonesia Warriors. Tidak hanya olahraga basket, Erick juga membeli saham mayoritas klub sepakbola asal Amerika Serikat yang berbasis di Washington D.C yakni D.C. United pada Juli 2012.
Setahun selanjutnya, Erick Thohir dan dua pengusaha tanah air lainnya yakni Rosan Roeslani dan Handy Soetedjo, berhasil mengakuisisi saham Inter Milan sebesar 70 persen. Nama Erick Thohir seketika mencuat di dunia persepakbolaan dunia setelah membeli Inter Milan. Hanya saja ia melepas seluruh saham Inter Milan miliknya ke perusahaan investasi asal Hong Kong, LionRock Capital pada tahun 2019.
Selain itu, Erick Thohir juga menduduki jabatan sebagai komisaris dari klub sepak bola Persib Bandung bersama lima pemilik lainnya yakni Umuh Muchtar, Kuswara S. Taryono, Zainuri Hasyim, Iwan Dermawan, dan Yoyo S. Adiredja.
Tim Kampanye Jokowi-Ma’ruf Amin
Tidak hanya puas sebagai pengusaha, Erick Thohir juga mulai menginjakan kaki di dunia politik nasional dengan menjadi Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN). Pengumuman tersebut disampaikan langsung oleh Joko Widodo atau Jokowi di Posko Cemara Menteng pada September 2018.
Salah satu alasan terpilihnya Erick Thohir yakni karena dia dinilai sukses dalam berbagai hal. Selain dikenal sebagai pengusaha sukses, Erick Thohir juga sukses menyelenggarakan Asian Games 2018.
Alasan lainnya, nama Erick sudah dikenal di kalangan milenial atau anak muda mudi masa kini, tidak kalah dengan Sandiaga Uno yang menjadi lawannya di kubu Prabowo. Terlebih pasangan Jokowi–Ma’ruf memang menitikberatkan pilihannya pada generasi yang lebih muda.
Menjabat Kursi Menteri BUMN ke-9 Kabinet Indonesia Maju
Pada 23 Oktober 2019, Presiden Joko Widodo menyertakan Erick Thohir sebagai Menteri BUMN dalam jajaran Kabinet Indonesia Maju (2019–2024). Salah satu gebrakan pria kelahiran 1970 ini adalah menunjuk Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai Komisaris Utama PT Pertamina. Menurut Erick Thohir, Ahok bisa jadi sosok pendobrak untuk memimpin perusahaan BUMN sekelas Pertamina.
Tak berhenti sampai situ, Erick Thohir juga tidak segan memberhentikan Direktur Utama PT Garuda Indonesia, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara, yang kasusnya sempat menghebohkan publik. Pria itu terbukti menyelundupkan komponen Harley Davidson yang telah merugikan negara sampai 1,5 miliar rupiah.
Tentu gebrakan Erick Thohir tidak berhenti di situ karena beliau masih menjabat sebagai Menteri BUMN sampai sekarang. Kita tunggu apalagi gebrakan yang akan dilakukan pemilik Mahaka Group ini.
Baca juga : Niat Sholat Jenazah
0 Komentar