BJ Habibie adalah presiden ketiga Indonesia dengan masa jabatan sangat singkat. Bj Habibie merupakan putra Indonesia yang dikenal dengan julukan "Mr Crack" karena mengeluarkan teori kalimat utama di bidang pesawat. BJ Habibie adalah orang jenius di bidang teknologi, bahkan ia sempat bekerja di Jerman dan dihormati banyak orang.
Meski demikian, ia tidak cara membayar fidyah melupakan Indonesia sehingga kembali ke Tanah Air pada 1973 untuk membantu mengembangkan teknologi. Hasilnya, BJ Habibie berhasil membantu menerbangan pesawat pertama Indonesia, yakni N250 Gatotkaca pada 1995.
Biografi Singkat BJ Habibie
Baharuddin Jusuf Habibie atau BJ Habibie lahir di Parepare, Sulawesi Selatan, pada 25 Juni 1936. Ia adalah anak dari pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan R.A. tUTI Marini Puspowardojo. Ayah Habibie bekerja sebagai seorang ahli pertanian. Ia berasal dari Gorontalo, sedangkan ibunya berasal dari Jawa.
Masa kecil BJ Habibie dihabiskan di Parepare. Saat itu, ia sudah memiliki sikap tegas dan berprinsip. Namun ketika berusia 13 tahun pada 1949, BJ Habibie dibawa ibunya kembali ke Pulau Jawa setelah ayahnya meninggal dunia. Hal itu dilakukan oleh ibunda Habibie supaya anaknya bisa melanjutkan pendidikannya di Bandung, Jawa Barat.
Pendidikan BJ Habibie
Habibie melanjutkan pendidikannya di Gouvernments Middlebare School, Bandung pada 1950. Di sekolah setingkat SMA tersebut, Habibie sangatlah meninjol, terutama di mata pelajaran yang mewajibkan berhitung. Tak heran, Habibie saat itu menjadi sosok favorit di sekolah. Habibie tamat SMA pada 1954.
Setelah itu, ia kemudian masuk di Fakultas Teknik Univeristas Indonesia Bandung (sekarang ITB). Berkat kejeniusannya, Habibie mendapat beasiswa untuk melanjutkan studi teknik penerbangan di Jerman, tepatnya di Rhenish Wesfalische Technische Hochschule.
Pada 1960, Habibie mendapat gelar diploma insinyur. Dua tahun kemudian, Habibie menikah dengan Hasri Ainun Besari di Bandung. Dari pernikahan tersebut, Habibie dan Ainun dikaruniai dua orang anak laki - laki, yakni Ilham Akbar dan Thareq Kemal.
Menjadi Presiden RI Ke - 3
Pada 1998, Indonesia dilanda krisis single mother moneter dan stabilitas politik yang terganggu. Krisis tersebut memaksa Soeharto yang menjadi wakil presiden kemudian diangkat menjadi presiden pada Mei 1998.
Setelah itu, BJ Habibie yang menjadi wakil presiden kemudian diangkat menjadi presiden menggantikan Soeharto. Presiden Habibie menjabat menjadi presiden Indonesia hanya 1,5 tahun. Ia lengser pada November 1999. Meski singkat, era pemerintahan Habibie sangat krusial dan menjadi kunci era transisi dari orde Baru ke Reformasi. Habibie kemudian memberikan kebebasan pers yang sempat dibungkam hingga dibredel selama masa orde baru.
Bahkan di era Habibie, diskriminasi terhadap etnis Tionghoa diakhiri dengan Instruksi Presiden (Inpres) No.26 Tahun 1999 dan Inpres No.4 Tahun 1999. Inpres tersebut menghapus larangan bicara dan mengajar bahasa Mandarin yang sebelumnya dilakukan era Soeharto.
Habibie lengser dari kursi presiden Indonesia karena pidato pertanggungjawabannya ditolak dalam Sidang istimewa MPR 13 November 1999.
Meninggal Dunia
Setelah lengser dari jabatan presiden Indonesia, Habibie sempat tinggal dan menetap di Jerman. Namun saat Indonesia dipimpin oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Habibie kembali ke Tanah Air. Ia ditunjuk sebagai penasihat presiden untuk mengawal demokrasi di Indonesia. Adapun pengawasannya dilakukan melalui organisasi yang ia dirikan, yakni Habibie Center. Habibie menetap di Indonesia hingga ia meninggal dunia pada 11 September 2019.
0 Komentar